Terimakasih buat Mbak Asyia karena dari artikel ini , aku dapt mengambilnya ..
bagi sodara-sodara yang sudah membaca , aku ucapkan terima kasih ...
semoga bermanfaat .. amiiin
yuk Mari kita baca cerita ini !!!
Istri yang baik adalah istri yang taat pada suaminya. Suami yang baik
adalah suami yang taat pada orang tuanya. Seorang istri harus membantu
suaminya untuk selalu taat pada orang tuanya.
Menantu agar tidak digalaki mertua harus bisa menjadi sahabat yang baik,
menjalin hubungan yang baik, jadi pendengar yang baik, dan beretika
pada mertua, karena suatu saat kita juga akan menjadi tua seperti
mereka.
Sebagai menantu, jangan pernah menyakiti mertua karena mertua adalah
orang tua kita juga. Demikian juga sebaliknya. Sebagai mertua, jangan
pernah menyakiti menantu karena menantu sama halnya dengan anak sendiri.
Kalau ada mertua yang dzalim kepada menantu perempuannya, sikap seorang
suami adalah : Suami harus berada di tengah-tengah. Jangan terlalu
berpihak kepada istri juga jangan terlalu berpihak pada ibu. Cari akar
permasalahannya dan temukan solusi terbaik. Pada dasarnya tidak ada
mertua yang berniat dzalim pada menantu hanya saja terkadang mertua
merasa "memiliki saingan" atas kehadiran menantunya. Hal itu terjadi
jika tidak didukung sikap menantu yang kooperatif pada mertua.
Seperti halnya jodoh, mertua kita pun sudah ditentukan Allah. Menantu
kita juga demikian. Mertua adalah orang tua pasangan hidup kita,
sedangkan menantu adalah pasangan dari anak kita. Oleh karena itu,
mertua dan menantu harus bisa berperan sebagai partner yang juga saling
melengkapi.
Mari meraih pahala...
Mari meraih keikhlasan..
Mari meraih keridhaan Allah...
Lewat ibadah dalam rumah kita...
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim : 6)
Dari uraian singkat yang sempat aku catat saat ustadz Maulana memaparkan
materi tentang "Mertua dan Menantu" dalam "Islam itu Indah" kemarin,
aku teringat sebuah kisah yang pernah kubaca. Kisah ispiratif tentang
mertua dan menantu karya Andrie Wongso. Berikut kisahnya.
Dikisahkan, seorang wanita baru menikah dengan pria yang dicintai dan
tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Tidak lama setelah mereka berumah
tangga, sangat terasa banyak ketidakcocokan di antara menantu dan sang
mertua. Hampir setiap hari terdengar kritikan dan omelan dariibu mertua.
Percekcokan pun seringkali terjadi. Apalagi sang suami tidak mampu
berbuat banyak atas sikap ibunya.Saat sang menantu merasa tidak tahan
lagi dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dia pun
akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu demi melampiaskan sakit hati
dan kebenciannya.
Pergilah si menantu menemui teman baik ayahnya,
seorang penjual obat ramuan tradisional. Wanita itu menceritakan kisah
sedih dan sakit hatinya dan memohon agar dapat diberikan bubuk beracun
untuk membunuh ibu mertuanya.Setelah berpikir sejenak, dengan senyumnya
yang bijak, si paman menyatakan kesanggupannya untuk membantu, tetapi
dengan syarat yang harus dipatuhi si menantu. Sambil memberi sekantong
bubuk ramuan yang dibuatnya, sang paman berpesan, "Nak, untuk
menyingkirkan mertuamu, jangan memberi racun yang bereaksi cepat, agar
orang-orang tidak akan curiga. Karena itu, saya memberimu ramuan yang
secara perlahan akan meracuni ibu mertuamu. Setiap hari campurkan
sedikit ramuan ini ke dalam masakan kesukaan ibu mertuamu dari hasil
masakanmu sendiri. Kamu harus bersikapbaik, menghormati,dantidak
berdebat dengannya. Perlakukan dia layaknya sebagai ibumu sendiri, agar
saat ibu mertuamu meninggal nanti, orang lain tidak akan menaruh curiga
kepada kamu."Dengan perasaan lega dan senang, diturutinya semua petunjuk
sang paman penjual obat. Dilayaninya sang ibu mertua dengan sangat baik
dan penuh perhatian! Setiap hari, ia menyuguhkan aneka makanan kesukaan
si ibu mertua.Tidak terasa, empat bulan telah berlalu dan terjadilah
perubahan yang sangat besar. Dari hari ke hari, melihat sang menantu
yang bersikap penuh perhatian kepadanya, ibu mertua pun merasa
tersentuh. Ia berbalik mulai menyayangi si menantu bahkan
memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Dia juga memberitahu
teman-teman dan kenalannya bahwa menantunya adalah seorang penuh kasih
dan menyayanginya.Menyadari perubahan positif ini, sang menantu
cepat-cepat datang lagi menemui sang paman penjual obat, "Tolong berikan
kepada saya obat pencegah racun pembunuh ibu mertua saya. Setelah saya
patuhi nasihat paman, ibu mertua saya berubah sangat baik dan menyayangi
saya seperti anaknya sendiri. Tolong paman, saya tidak ingin dia
meninggal karena racun yang telah saya berikan".Sang paman tersenyum
puas dan berkata "Anakku, kamu tidak perlu khawatir. Bubuk yang saya
berikan dulu bukanlah racun, tetapi ramuan untuk meningkatkan kesehatan.
Racun yang sebenarnya ada di dalam pikiran dan sikapmu terhadap ibu
mertua. Sekarang semua racun itu telah punah oleh kasih dan perhatian
yang kamu berikan padanya."
********
Subhanallah, kisah yang keren ya! Buat mertuaku kelak di manapun
berada... Semoga Allah senantiasa memberi penjagaan terbaik... hmm...
Semoga kita bisa menjadi partner yang kompak. Aamiin... Insya Allah aku
akan berusaha menjadi menantu yang baik... ^^v
Jakarta, 26 Mei 2011
Aisya Avicenna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar