JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan inspirasi untuk para
muridnya. Inspirasi ini ditunjukkan para guru dengan memberikan teladan dan
nasihat membangun pada anak-anak didik agar mereka belajar tanpa rasa takut
jika salah dan dikatakan tidak mampu.
Guru harus bisa mengajak siswa yang
merasa tidak bisa apa-apa untuk belajar menjadi bisa.
Demikian
disampaikan Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional RI Suyanto saat
memperingati Hari Guru Nasional di SDN II Cideng, Jakarta Pusat, Jumat
(25/11/2011).
"Guru
harus bisa mengajak siswa yang merasa tidak bisa apa-apa untuk belajar menjadi
bisa," ujar Suyanto di hadapan kurang lebih 350 se-DKI Jakarta.
Di
acara tersebut, tampak para guru datang memakai baju batik, mulai yang berwarna
hitam-putih sampai coklat. Mereka tampak menikmati paduan suara dari anak-anak
SDN Cideng yang menyanyikan sejumlah lagu, salah satunya "Hymne
Guru".
Motivasi,
kata Suyanto, penting didapatkan anak-anak didik dari para guru. Ia meminta
guru dan siswa-siswa jangan rendah diri karena sekolahnya tidak lebih besar dan
lebih terkenal dari sekolah lain. Hal itu, kata dia, karena anak-anak yang
berhasil di masa depan adalah anak yang diajarkan oleh orangtua dan guru-guru
luar biasa, bukan bergantung dari sekolah besar dan terkenal.
"Guru
profesional adalah guru yang harus bisa memberi motivasi untuk anak-anaknya.
Guru tidak boleh memotivasi muridnya untuk berani mati, tapi harus memotivasi
murid untuk berani menghadapi hidupnya," tutur Suyanto.
Ia
sempat menceritakan pengalamannya ketika bersekolah di Amerika Serikat. Ia
mengaku, saat itu kemampuan bahasa Inggrisnya sangat kurang. Namun, salah satu
dosennya memotivasi dengan mengatakan, bahwa ia akan mampu melalui semua mata
kuliahnya dengan baik meskipun dengan bahasa Inggris belum fasih.
"Guru
saya, dosen saya itu, mengatakan dia juga tidak bisa berbahasa Indonesia dengan
baik seperti saya. Jadi, saya tidak perlu takut untuk belajar. Itulah motivasi
dari seorang guru untuk muridnya," tuturnya.
"Obama
pernah bersekolah di Indonesia tiga tahun di sini. Tiga tahun termasuk sesuatu
yang sangat berarti untuk menjadikannya sebagai pribadi luar biasa. Jadi, guru
harus bangga karena dapat melahirkan pribadi yang berhasil di masa depan,"
sambung Suyanto.
Ia
berpesan kepada generasi muda untuk tidak takut menjadi guru karena gaji guru
selalu dianggap kecil. Pemerintah, kata dia, selalu berusaha memperbaiki
kualitas hidup guru, terutama tunjangan, agar guru pun menikmati hasil kerja
kerasnya mendidik anak bangsa.
"Pemerintah
juga berupaya agar guru mendapat tunjangan lebih baik, mulai sertifikasi,
perbaikan gaji, tunjungan khusus dan lain-lain," katanya.
Pada
acara ini, para guru juga disuguhkan pertunjukan marching band dari 64
pelajar SDN II Cideng. Sementara para guru mengikuti acara ramah tamah dan
berkumpul bersama British Council Indonesia dan sejumlah tokoh, seperti Dik
Doank dan Slamet Raharjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar