Kamis, 29 Desember 2011

kumpulan doa

(doa-keluar-rumah)
bismillaahit Tawakkaltu ngalallahi walaa haula walaa quwwata illa billah

(doa-berpergian)
allahumma hawwin ngalainaa safarana hadzaa wa atwhi nganna haadza wa athwi
ngannaa bu'dahu allahumma antash shaahibu fis safari walkhaliifatu ahli

Rabu, 07 Desember 2011

pendekatan pembelajaran

Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran

oleh: Akhmad Sudrajat
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaranmerupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran23
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
==========
Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)

hakekat belajar

BAB 11
HAKEKAT PEMBELAJARAN

Pendidikan       : Bantuan kepada anak didik terutama pada aspek moral atau budi pekerti.
Pengajaran       : Bantuan kepada anak didik terutama pada aspek intelektual dan keterampilan.
Pembelajaran    : Seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik tersebut memperoleh kemudahan.
Pendidikan, pengajaran dan pembelajaran mempunyai hubungan konseptual yang sama. Perbedaannya, pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas yaitu mencakup pengajaran dan pembelajaran. Dan pengajaran merupakan bagian dari pembelajaran.
Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Sedangkan teori pembelajaran merupakan implementasi prinsip-prinsip teori belajar dan berfungsi untuk memecahkan masalah praktis dalam pembelajaran.

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN
1. Tujuan
2. Subyek belajar
3. Materi pelajaran
4. Strategi pembelajaran
5. Media pembelajaran
6. Penunjang (fasilitas belajar)

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
1. Prinsip pembelajaran teori behavioristik (Hartley & Davies)
    Pembelajaran yang dapat menimbulkan proses belajar yang baik apabila:
    - Peserta didik berpartisipasi secara aktif.
    - Materi disusun dalam unit-unit kecil secara sistematis dan logis.
    - Tiap respon peserta didik diberi balikan dan disertai penguatan.
2. Prinsip pembelajaran teori kognitif (Reilley & Lewis)
    Pembelajaran akan lebih bermakna apabila:
    - Menekankan makna dan pemahaman.
    - Mempelajari materi tidak hanya proses pengulangan, tapi perlu disertai proses transfer secara lebih luas.
    - Menekankan adanya pola hubungan.
    - Menekankan pembelajaran prinsip dan konsep.
    - Menekankan struktur disiplin ilmu dan struktur kognitif.
    - Obyek pembelajaran seperti apa adanya.
    - Menekankan pentingnya bahasa sebagai dasar pikiran dan komunikasi.
    - Perlunya memanfaatkan pengajaran perbaikan yang lebih bermakna.
3. Prinsip pembelajaran teori humanisme
    Belajar adalah memanusiakan manusia. Anak yang berhasil dalam belajar apabila dapat mengaktualisasi dirinya dengan lingkungan. Pengalaman dan aktivitas peserta didik merupakan prinsip penting.
4. Prinsip pembelajaran dalam rangka pencapaian ranah tujuan
    * Prinsip pengaturan kegiatan kognitif
        Pembelajaran hendaknya memperhatikan bagaimana mengatur kegiatan kognitif yang efisien.
    * Prinsip pengaturan kegiatan afektif
        Pembelajaran hendaknya memperhatikan dan mengaplikasikan tiga pengaturan kegiatan afektif, yaitu:
        - Faktor conditioning=> perilaku pendidik yang berpengaruh terhadap rasa senang atau benci peserta didik terhadap pendidik.
        - Faktor behavior modification=> pemberian penguatan seketika.
        - Faktor human model=> contoh berupa orang yang dikagumi atau dipercayai peserta didik.
    * Prinsip pengaturan kegiatan psikomotorik
        Pembelajaran hendaknya memntingkan faktor latihan, penguasaan prosedur gerak-gerik, dan prosedur koordinasi anggota badan.
5. Prinsip pembelajaran teori kontruktivisme
    Belajar adalah proses aktif peserta didik dalam mengkontruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik. Dalam proses belajar tersebut terjadi proses asimilasi dan menghubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari. Prinsip dalam pembelajaran teori kontruktivisme adalah:
    - Pertanyaan dan konstruksi jawaban peserta didik adalah penting.
    - Berlandaskan beragam sumber informasi materi dapat dimanipulasi peserta didik.
    - Pendidik lebih bersikap interaktif dan berperan sebagai fasilitator dan mediator.
    - Program pembelajaran dibuat bersama peserta didik.
- Strategi pembelajaran, student-centered learning, dilakukan dengan belajar aktif, belajar mandiri, kooperatif dan kolaboratif.
6. Prinsip pembelajaran bersumber dari asas mengajar
    * Mandigers
        Agar anak mudah dan behasil dalam belajar pendidik perlu memperhatikan:
        - Prinsip aktivitas mental=> Pembelajaran hendaknya menimbulkan aktivitas mental bagi siswa.
        - Prinsip menarik perhatian=> Pembelajaran hendaknya menimbulkan hal yang menarik perhatian siswa.
        - Prinsip penyesuaian perkembangan=> Bahan pengajarannya disesuaikan dengan perkembangan siswa.
        - Prinsip appersepsi=> Mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan apa yang sudah diketahui.
        - Prinsip peragaan=> Pendidik menggunakan alat peraga dalam mengajar.
        - Prinsip aktivitas motorik=> Pembelajaran hendaknya menimbulkan aktivitas motorik bagi siswa.
        - Prinsip motivasi=> Pendidik memberikan dorongan kepada siswa dalam pembelajaran
    * Marsell
        Pembelajaran yang sukses perlu memperhatikan:
        - Prinsip konteks=> Pendidik menciptakan bermacam-macam hubungan dngan bahan pengajaran.
        - Prinsip fokus=> Dalam membahas materi perlu memakai pokok bahasan senagai pusat bahasan.
        - Prinsip sekuens=> Materi pengajaran disusun secara urut sistematis dan logis.
        - Prinsip evaluasi=> Pendidik dalam mengajar tidak boleh meninggalkan kegiatan evaluasi.
        - Prinsip individualisasi=> Pendidik memperhatikan adanya individu dari diri peserta didik.
        - Prinsip sosialisasi=> Pendidik menciptakan suasana belajar yang menimbulkan adanya saling kerjasama antara peserta didik.Sumber:
 
Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press

Belajar pada alam

        Tentang sesuatu cerita dari wilayah timur borneo yang ingin membagikan informasi berkaitan dengan aktivitas pendidikan lingkungan hidup dengan tujuan semakin banyak yang menjadi 'virus' pendidikan lingkungan hidup di indonesia

Menjadi seorang Interpreter Lingkungan Hidup
5.13.2005
Interpreter bagaikan sebuah jembatan penghubung antara audiens penerima dengan obyek yang ingin dikenalkan. Interpretasi merupakan sebuah aktivitas untuk memberikan pemaknaan atau pemahaman terhadap sesuatu obyek.
Bagaimana menjadi interpreter yang baik?
Seorang Interpreter yang baik adalah seorang berhasil memaparkan tentang sesuatu obyek sehingga memberikan pemahaman yang utuh bagi audiensnya. Beberapa pegangan ketika menjadi seorang interpreter ketika berinteraksi langsung dengan audiens adalah:
1. Pesan yang ingin disampaikan jelas dan mudah untuk dipahami dan dimengerti
2. Menggunakan bahasa yang dimengerti
3. Bila menggunakan suara, suara dapat terdengar jelas
4. Bila menggunakan tulisan ataupun gambar, tulisan ataupun gambar dapat dilihat jelas
5. Tidak menimbulkan kejenuhan
6. Audiens merasa nyaman dengan situasi sekitar, termasuk menciptakan suasana menyenangkan
7. Memperhatikan kondisi audiens dan meletakkan diri sejajar dengan audiens
Apa saja tipe interpretasi?
1. Interpretasi yang ada di pusat interpretasi. Misalnya papan informasi, kunjungan lapang, dll.
2. Kumpulan dari presentasi. Misalnya workshop, lokakarya, pertemuan kelas, dll
3. Outreach (penjangkauan). Misalnya story teller, panggung boneka, dll.
Apa saja media interpretasi?
Media interpretasi secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu: Audio, Visual dan kombinasi antara audio dan visual
Jenis-jenis media tersebut antara lain: poster, papan informasi, baliho, leaflet, film, diskusi, leaflet, musik, siaran radio, story teller dan lain-lain.
Bagaimana merencanakan kegiatan interpretasi?
Dalam kegiatan interpretasi, dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
Kegiatan perencanaan meliputi:
1. Penentuan pesan dan tujuan
2. Pengenalan terhadap obyek
3. Pengenalan terhadap audiens
4. Identifikasi tata waktu
5. Identifikasi sumberdaya, misal orang, biaya.
6. Melakukan pemilihan media yang sesuai
[disarikan dari Pelatihan Interpreter yang dilaksanakan oleh Yayasan BUMI - 12 Mei 2005]

karakter pendidikan

Pengertian Makna Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Pengertian Makna Pendidikan Karakter Sekolah

Dalam pengertian makna pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMP sebenarnya dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Makna Pendidikan Karakter dan Penyesuaian Upaya Peningkatan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur,  jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan.

indah cintaku Nicky Tirta & Vanessa







Kata orang, cinta itu buta. Makanya kalau cinta sudah melekat, tidak lagi segala kesempurnaan yang menjadi ukuran. Sebaliknya, yang tidak sempurna atau penuh kekurangan pun bisa memiliki nilai lebih, dan menjadi jembatan untuk cinta. Gambaran cinta seperti inilah yang kira-kira menyatukan perasaan Nicky Tirta dan Vanessa Angel.

Bagaikan mutiara, cinta tidak akan memiliki arti sesungguhnya jika hanya bertepuk sebelah tangan. Apa dan mengapa? Karena cinta itu hanya akan terasa menyakitkan jika hanya di sebelah pihak saja. Jika memang kesempatan sudah habis tak tersisa, Lupakanlah dia, carilah orang lain.
Karena sebuah cinta hanya dapat dilupakan jika kita sudah mempunya cinta yang lain.

Apa itu cinta? Ialah jika kita memiliki kebahagian bersama-sama. Jika hanya satu pihak, itu lebih berarti pengorbanan daripada percintaan. Jika itu terjadi dalam hidupmu, Lupakanlah! Itu akan lebih baik untuk kalian berdua. Ini bukan hanya sekedar kumpulan kata, tapi ini adalah nasehat, dari sesuatu yang murni.
Cinta itu bukanlah pengorbanan, tapi adalah saling berkorban satu sama lain, saling menyayangi satu sama lain. Bukankah hidup itu penuh dengan mutiara…… begitu juga seharusnya kisahmu ditulis.
Apa kata dunia, jika anda mencintai seseorang tapi tidak pernah mendapatkan apapun dari si dia. Cinta adalah saling memberi kebahagian bukan satu memberi kebahagian satu memberi penderitaan. Gunakanlah logika daripada perasaan untuk hal ini. Tidak ada gunanya memendam cinta yang tidak pernah sampai.

Sabtu, 03 Desember 2011

Mertua dan Menantu

Terimakasih buat Mbak Asyia karena dari artikel ini , aku dapt mengambilnya ..
bagi sodara-sodara yang sudah membaca , aku ucapkan terima kasih ...
semoga bermanfaat .. amiiin

yuk Mari kita baca cerita ini !!!


Istri yang baik adalah istri yang taat pada suaminya. Suami yang baik adalah suami yang taat pada orang tuanya. Seorang istri harus membantu suaminya untuk selalu taat pada orang tuanya.
Menantu agar tidak digalaki mertua harus bisa menjadi sahabat yang baik, menjalin hubungan yang baik, jadi pendengar yang baik, dan beretika pada mertua, karena suatu saat kita juga akan menjadi tua seperti mereka.
Sebagai menantu, jangan pernah menyakiti mertua karena mertua adalah orang tua kita juga. Demikian juga sebaliknya. Sebagai mertua, jangan pernah menyakiti menantu karena menantu sama halnya dengan anak sendiri.
Kalau ada mertua yang dzalim kepada menantu perempuannya, sikap seorang suami adalah : Suami harus berada di tengah-tengah. Jangan terlalu berpihak kepada istri juga jangan terlalu berpihak pada ibu. Cari akar permasalahannya dan temukan solusi terbaik. Pada dasarnya tidak ada mertua yang berniat dzalim pada menantu hanya saja terkadang mertua merasa "memiliki saingan" atas kehadiran menantunya. Hal itu terjadi jika tidak didukung sikap menantu yang kooperatif pada mertua.
Seperti halnya jodoh, mertua kita pun sudah ditentukan Allah. Menantu kita juga demikian. Mertua adalah orang tua pasangan hidup kita, sedangkan menantu adalah pasangan dari anak kita. Oleh karena itu, mertua dan menantu harus bisa berperan sebagai partner yang juga saling melengkapi.
Mari meraih pahala...
Mari meraih keikhlasan..
Mari meraih keridhaan Allah...
Lewat ibadah dalam rumah kita...
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim : 6)
Dari uraian singkat yang sempat aku catat saat ustadz Maulana memaparkan materi tentang "Mertua dan Menantu" dalam "Islam itu Indah" kemarin, aku teringat sebuah kisah yang pernah kubaca. Kisah ispiratif tentang mertua dan menantu karya Andrie Wongso. Berikut kisahnya.
Dikisahkan, seorang wanita baru menikah dengan pria yang dicintai dan tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Tidak lama setelah mereka berumah tangga, sangat terasa banyak ketidakcocokan di antara menantu dan sang mertua. Hampir setiap hari terdengar kritikan dan omelan dariibu mertua. Percekcokan pun seringkali terjadi. Apalagi sang suami tidak mampu berbuat banyak atas sikap ibunya.Saat sang menantu merasa tidak tahan lagi dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dia pun akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu demi melampiaskan sakit hati dan kebenciannya.

Pergilah si menantu menemui teman baik ayahnya, seorang penjual obat ramuan tradisional. Wanita itu menceritakan kisah sedih dan sakit hatinya dan memohon agar dapat diberikan bubuk beracun untuk membunuh ibu mertuanya.Setelah berpikir sejenak, dengan senyumnya yang bijak, si paman menyatakan kesanggupannya untuk membantu, tetapi dengan syarat yang harus dipatuhi si menantu. Sambil memberi sekantong bubuk ramuan yang dibuatnya, sang paman berpesan, "Nak, untuk menyingkirkan mertuamu, jangan memberi racun yang bereaksi cepat, agar orang-orang tidak akan curiga. Karena itu, saya memberimu ramuan yang secara perlahan akan meracuni ibu mertuamu. Setiap hari campurkan sedikit ramuan ini ke dalam masakan kesukaan ibu mertuamu dari hasil masakanmu sendiri. Kamu harus bersikapbaik, menghormati,dantidak berdebat dengannya. Perlakukan dia layaknya sebagai ibumu sendiri, agar saat ibu mertuamu meninggal nanti, orang lain tidak akan menaruh curiga kepada kamu."Dengan perasaan lega dan senang, diturutinya semua petunjuk sang paman penjual obat. Dilayaninya sang ibu mertua dengan sangat baik dan penuh perhatian! Setiap hari, ia menyuguhkan aneka makanan kesukaan si ibu mertua.Tidak terasa, empat bulan telah berlalu dan terjadilah perubahan yang sangat besar. Dari hari ke hari, melihat sang menantu yang bersikap penuh perhatian kepadanya, ibu mertua pun merasa tersentuh. Ia berbalik mulai menyayangi si menantu bahkan memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Dia juga memberitahu teman-teman dan kenalannya bahwa menantunya adalah seorang penuh kasih dan menyayanginya.Menyadari perubahan positif ini, sang menantu cepat-cepat datang lagi menemui sang paman penjual obat, "Tolong berikan kepada saya obat pencegah racun pembunuh ibu mertua saya. Setelah saya patuhi nasihat paman, ibu mertua saya berubah sangat baik dan menyayangi saya seperti anaknya sendiri. Tolong paman, saya tidak ingin dia meninggal karena racun yang telah saya berikan".Sang paman tersenyum puas dan berkata "Anakku, kamu tidak perlu khawatir. Bubuk yang saya berikan dulu bukanlah racun, tetapi ramuan untuk meningkatkan kesehatan. Racun yang sebenarnya ada di dalam pikiran dan sikapmu terhadap ibu mertua. Sekarang semua racun itu telah punah oleh kasih dan perhatian yang kamu berikan padanya."
********
Subhanallah, kisah yang keren ya! Buat mertuaku kelak di manapun berada... Semoga Allah senantiasa memberi penjagaan terbaik... hmm... Semoga kita bisa menjadi partner yang kompak. Aamiin... Insya Allah aku akan berusaha menjadi menantu yang baik... ^^v
Jakarta, 26 Mei 2011
Aisya Avicenna

pola hidup sehat



Pola hidup sehat, Anda tahu arti “pola hidup sehat”? Secara umum, orang yang sehat tidak merokok, memiliki berat badan ideal, makan makanan sehat dan olahraga. Kedengarannya sederhana, bukan?
Tips pola hidup sehat adalah dengan membuat perubahan kecil, mengambil langkah-langkah lebih lanjut, konsumsi buah untuk makanan sehari-hari, minum air yang cukup. Ini hanya beberapa cara untuk dapat memulai menjalankan pola hidup sehat tanpa perubahan drastis.
Salah satu masalah terbesar di Indonesia adalah kurangnya aktivitas fisik ( olahraga ). Kita tahu itu baik untuk kita tapi hindari jika terlalu berlebih karena jika kita terbiasa atau takut bahwa olahraga menjadi beban dan menguras waktu kita. Sebenarnya, gerakan sederhana yang dilakukan sudah cukup. Bahkan kegiatan sehari-hari seperti tugas, berkebun dan berjalan dapat dimaksimalkan.
Manfaat pola hidup sehat
Dengan menambahkan pola hidup sehat, Anda dapat:
  • Mengurangi resiko jantung, stroke dan penyakit diabetes
  • Meningkatkan stabilitas sendi
  • Meningkatkan dan meningkatkan jangkauan pergerakan
  • Bantuan mempertahankan fleksibilitas
  • Menjaga massa tulang
  • Mencegah osteoporosis dan patah tulang
  • Meningkatkan mood dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi
  • Meningkatkan harga diri
  • Meningkatkan memori pada orang lanjut usia
  • Mengurangi stres
Pada beberapa studi telah ditemukan bahwa hanya penurunan berat badan 10% membantu penderita obesitas menurunkan tekanan darah, kolesterol dan meningkatkan umur panjang. Anda dapat memulai proses penurunan berat badan sekarang dengan diet yang teratur. Jika Anda tidak siap untuk program diet terstruktur, mulai dari hal yang kecil kecil saja. Pola hidup sehat membantu meningkatkan kualitas hidup Anda.
Hal yang dapat anda lakukan, seperti menyesuaikan kebiasaan dengan kebutuhan anda. Misalnya pada kebiasaan makan. Makan makanan sehat adalah bagian lain dari gaya hidup sehat. Tidak hanya dapat membantu diet bersih dengan manajemen berat badan, juga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. Melakukan pola hidup sehat tidak harus berarti perubahan drastis. Bahkan, perubahan drastis hampir selalu menyebabkan kegagalan. Membuat perubahan kecil dalam cara anda hidup setiap hari dapat menyebabkan manfaat besar, jadi cari tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk hidup sehat!

ini HP BlackBerry yang saat ini d dambakan banyak org..
banyak orang yang menginginkan HP ini...
termasuk saya ..
tapi saya belum bisa mendapat kan HP ini ...







hanya HP ini yang saya Punya
XpressMusic ...



jhoesangpemimpi: PERJALANAN HIDUP....

jhoesangpemimpi: PERJALANAN HIDUP....: di saat aku hilang,,, siapalah yang akan mencariku....??? di kala akumelayang tak tau arah... siapalah yang akan menanti kehadiranku..???...


banyak kok yang akan menati kehadiran mu ..
kamu harus oftimis joko ..
ok

mie ayam

lihat foto ini
aku jadi ngiler nih ...
duh-duh
laper dech ...
mie ayam , makanan vavorit ku ..
pa lagi kuahnya kental , mie nya banyak , ayamnya gede-gede ..
behhhh .... sedaaaaaaaap ..
pa lagi campur bakso ..
beeeeeeeeeh mantap ....
ups ..
minumnya tetap teh botol sosro

Hidup

Hidup ini jalanin dengan oftimis
Jangan kamu pandang ke arah belakang
yang tak pasti itu
yang tak membawa kamu k arah yang baik
tapi kamu bisa mengambil hikmah dari itu semua
kamu harus yakin
Tantang lah hidup mu dengan kebesaran hati
ikhlas lah menjalani hidup ini
Upz .. jangan lupa , ALLAH satu-satunya maha tahu

StraTegi belajar Mengajar


A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

B. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Konsep dasar strategi belajar mengajar, 2. Sasaran kegiatan belajar, 3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem, 4. Hakekat proses belajar, 5. Entering behavior siswa, 6. Pola-pola belajar siswa, 7. Memilih sistem belajar mengajar, 8. Pengorganisasian kelompok belajar, 9. Pengelolaan atau implementasi proses belajar mengajar.

C. Hakikat, Ciri, dan Komponen Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik di sini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik anak yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya anak didik tidak belajar, karena anak didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya. Padahal belajar pada hakikatnya adalah ”perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut:
1. Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu
2. Ada suatu prosedur (jalan interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin
7. Ada batas waktu
8. Evaluasi.
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi.
1. TUJUAN. Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan dibawa.
2. BAHAN PELAJARAN. Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik.
3. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR. Kegaiatan belajar mengajar adalah ini kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
4. METODE. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
5. ALAT. Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.
6. SUMBER PELAJARAN. Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, di dalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses belajar mengajar. Sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
7. EVALUASI. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sedangkan menurut Wayan Nurkancana dan PPN Sumartana, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
Pada dasarnya, hal terpenting dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah bagaimana seorang guru mampu menyampaikan informasi dengan baik –selanjutnya disebut sebagai gaya mengajar. Begitu juga, bagi siswa harus dapat menerima informasi yang disampaikan oleh gurunya secara baik pula –yang selanjutnya saya sebut sebagai gaya belajar. Chatib (2009:100-101) menjelaskan pada dasarnya gaya mengajar adalah strategi transfer informasi yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh siswa.
Conner (2008:1) menyatakan bahwa gaya belajar siswa mengacu pada cara siswa memilih untuk menerima atau memproses informasi baru. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa siswa mungkin menemukan bahwa mereka memiliki pilihan gaya belajar atau cara menyelesaikan masalah dengan gaya belajar yang lain. Siswa lain mungkin menemukan bahwa mereka menggunakan gaya yang berbeda dalam situasi yang berbeda.
Sebagai guru, perlu untuk mengetahui gaya belajar siswa. Guru harus mampu membantu mereka untuk memaksimalkan dan menggunakan gaya belajar mereka, dan mengembangkan kemampuan yang kurang dominan. Dengan demikian, guru perlu menyampaikan informasi dengan menggunakan gaya mengajar yang berbeda. Dengan adanya variasi dalam menyampaikan informasi kepada siswa secara keseluruhan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan lebih cepat, terutama jika metode mengajar yang dipilih digunakan lebih cocok gaya belajar yang disukai mereka. Selain itu, siswa bisa belajar dengan cara lain, tidak hanya dalam gaya yang disukai mereka. (Silvana, 2010)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Howard Gardner, ternyata gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa tersebut. Oleh karena itu, seharusnya setiap guru memiliki data tentang gaya belajar siswanya masing-masing. Kemudian, setiap guru harus menyesuaikan gayanya dalam mengajar dengan gaya belajar siswanya yang diketahui dari Multiple Intelligences Research (MIR).
Sebuah gaya belajar siswa dinilai atau diriset sebelum proses pembelajaran dimulai, dan hasilnya digunakan untuk mengarahkan siswa melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajarnya (Keller, 2010). Apabila seseorang diriset dengan MIR, maka akan terbaca kecenderungan kecerdasan dan gaya belajarnya, mulai dari skala tertinggi sampai terendah. Hasil MIR ini merupakan data yang sangat penting untuk diketahui oleh guru dan siswanya. Setiap guru akan masuk ke dunia siswa sehingga siswa merasa nyaman dan tidak berhadapan dengan risiko kegagalan dalam proses belajar. Hal ini menurut Bobbi DePorter dinamakan sebagai asas utama quantum learning, yaitu masuk ke dunia siswa.
Berpijak pada konsep keragaman gaya belajar dan perbedaan tingkat kecenderungan multiple intelligence siswa mengenai adanya perbedaan individual, kiranya penting untuk diperhatikan bagi para guru untuk memahami keragamaan gaya belajar siswa ini. Dengan demikian, diharapkan setiap individu siswa dapat belajar secara menyenangkan, karena model pembelajarannya didesain berlandaskan pada gaya belajar dan kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa.